MEMO NEWS, JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkap percakapannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, menjelang kunjungan mereka untuk mengecek progres pembangunan proyek tersebut. Diskusi tersebut menyoroti isu pertanahan dan strategi penyelesaian masalah mafia tanah, serta menegaskan komitmen pemerintah dalam menuntaskan pembangunan IKN.
Menjelang IKN, AHY Ungkap Diskusi Serius dengan Presiden Jokowi
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan percakapannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Percakapan tersebut membahas penyelesaian masalah tanah dan arahan Presiden terkait pembangunan.
AHY menjelaskan bahwa Presiden Jokowi memberikan arahan untuk menangani masalah mafia tanah yang merugikan masyarakat dan negara. Rapat Pra Operasi Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan juga membahas upaya pemberantasan mafia tanah.
Selain itu, AHY juga membicarakan progres pembangunan IKN yang ditargetkan untuk mencapai tahap progresif pada tahun 2024. Pihaknya berharap dapat melihat progres signifikan dan bahkan merayakan Upacara Peringatan 17 Agustusan di IKN.
AHY mengungkapkan arahan Presiden Jokowi terkait penyelesaian masalah tanah dan pembangunan IKN. Dia menegaskan komitmennya dalam mengawal penyiapan lahan IKN dan menarik investasi untuk mendukung pembangunan tersebut.
Rahasia Percakapan AHY dan Jokowi: Persoalan Tanah hingga Proyek IKN
AHY dan Jokowi secara serius membahas masalah pertanahan dan proyek IKN, dengan fokus utama pada penyelesaian masalah mafia tanah dan penyiapan lahan. AHY menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menuntaskan pembangunan IKN dan mengatasi kendala pembebasan lahan.
Upaya tersebut dilakukan dengan menguatkan sinergi antar lembaga dan mencari solusi inovatif dalam mendapatkan sumber dana untuk proyek tersebut.
